- Fungsi sistem
imun : Penangkal benda asing masuk kedalam tubuh, pengatur keseimbangan fungsi
tubuh dan menjaga komponen-komponennya, pendeteksi sel-sel abnormal termutasi
atau ganas dan menghancurkannya
Pertahanan tubuh alami
Tubuh kita memiliki
mekanisme pertahanan tubuh akibatnya patogen yang ada di sekitar kita tidak
bisa masuk
pertahanan tubuh
alami terbagi atas 4 :
- Pertahanan fisik
: air mata (kelenjar lakrimal mensekresi air mata yang melarutkan dan mencuci
mikroorganisme dan bahan kimia penyebab iritasi mata). Sebum/minyak
(disekresikan oleh kelenjar sebaceous, mengandung asam lemak yang memiliki aksi
antimikrobial). Mukus (hasil sekresi sesel goblet, yang terdapat disepanjang
saluran pernapasan, merupakan cairan lendir yang lengket sehingga dapat
memerangkap patogen yang berasal dari udara)
- Pertahanan
mekanik : Rambut hidung (filter udara yang menyaring udara kotor di saluran
hidung) silia (menyapu bakteri dan partikel yang terperangkap di mukus keluar
dari paru-paru)
- Pertahanan Kimia
: Air mata, mukus, saliva, dan keringat (mengandung zat kimia yang menghambat
tumbuhnya mikroorganisme yaitu enzim lisozim, enzim ini mengkatalis hidrolisis
molekul dinding sel bakteri, keringat juga mengandung laktat yang berfunsi
memperlambat pertumbuhan bakteri) Cairan lambung (mengandung asam hidroklorik
yang membunuh hampir semua mikroorganisme yang masuk ke lambung)
- Pertahanan
biologi : Bakteri tidak berbahaya (dalam jumlah tertentu tinggal di kulit dan
membran mukosa yang menghambat patogen dengan berkompetisi dengan bakteri
patogen dalam mendapatkan nutrien)
Pertahanan tubuh oleh sel darah putih
Terdapat 5 jenis
sel darah putih
-Neutrofil :
memiliki nukleus berlobus dan merupakan sel darah putih terbesar, memiliki
fungsi fagositosis yaitu menelan mikroorganisme dan sisa-sisa sel mati
-Eosinofil :
memiliki peranan dalam reaksi alergi
-Basofil :
melepaskan senyawa kimia seperti histamin yang menyebabkan reaksi inflamasi
(pembengkakan)
-Monosit :
merupakan sel berukuran besar dengan nukleus yang berbentuk seperti ginjal,
memiliki fungsi fagositosis jika telah berkembang menjadi makrofag
-Limfosit :
terdiri atas dua jenis sel, keduanya berperan penting dalam imun, pertama
Limfosit B, kedua Limfosit T. Limfosit B berperan dalam imunitas yang diperantarai
antibodi, sedangkan Limfosit T berperan dalam imunitas yang diperantai sel.
Keduanya bisa bermigrasi dari sumsum tulang ke nodus limfe, dan limpa. Limfosit
T bisa mengenali antigen yang spesifik jika telah melewati timus saat migrasi.
Suatu cara yang
dilakukan tubuh untuk memberi respon terhadap masuknya patogen atau antigen
tertentu kedalam tubuh. Respon tersebut terbagi atas 2 :
Respon imun
non-spesifik : respon yang timbul terhadap jaringan tubuh yang rusak atau
terluka bukan terhadap penyebab kerusakan itu sendiri. Terbagi atas dua, yang
pertama adalah inflamasi, inflamasi atau pembengkakan jaringan merupakan reaksi
cepat terhadap kerusakan jaringan, baik dalam respon terhadap luka, gigitan
serangga atau cidera akibat pukulan,biasanya timbul warna kemerahan, rasa panas
karena aliran darah, pembengkakan dan timbul rasa sakit. Yang kedua adalah
fagositosis, dilakukan oleh sel darah putih yaitu sel darah putih menelan
patogen membawanya kedalam vakuola yang ada di sitoplasma sel tersebut, lalu
mencernanya dengan enzim litik.
Respon imun
spesifik : respon yang melindungi tubuh dari serangan patogen dan juga
memastikan pertahanan tubuh tidak berbalik melawan jaringan tubuh sendiri,
respon imun spesifik terbagi atas dua yaitu, yang pertama adalah
antibody-mediated immunity (imunitas yang diperantarai oleh antibodi) merupakan
respon imun yang tidak melibatkan sel melainkan senyawa kimia yang disebut
antibodi. Antibodi dihasilkan oleh sel limfosit B dan teraktibasi jika
mengenali antigen pada patogen, dengan bantuan limfosit T, terdapat 3 jenis
limfosit B yaitu, 1. Sel B plasma 2. Sel B memori 3. Sel B pembelah.
Terdapat
dua respon dalam antibody-mediated immunity yang pertama adalah respon imun
primer, merupakan perlakuan pertama kali terhadap patogen baru dan diingat.
Yang kedua adalah respon imun sekunder yang merupakan respon yang jauh lebih
cepat dan efektif karena memberikan perlakuan yang sama terhadap patogen yang
sama jika kembali menyarang. Yang kedua dari jenis respon imun spesifik adalah
Cell-mediated immunty. Sel-sel yang terlibat adalah sel Limfosit T, yang ketika
teraktivasi akan menyerang dan mematikan beberapa mikroorginasme yang
kebanyakan tidak menginfeksi sel tubuh. Maka dari itu Tubuh menggunakan
mekanisme respon imun untuk berhadapan dengan parasit multiseluler, sel kanker
dan menyerang juga jaringan atau organ transplant karena dianggap asing, cara
kerjanya ialah ketika sebuah patogen menyeran maka permukaan patogen akan
menstimulasi satu sel limfosit T untuk membuat klon dan beberapa sel akan
menjadi sel-sel memori untuk menyiapkan respon imun sekunder, terdapat 3 jenis
sel Limfosit, 1. Sel T pembantu 2. Sel T pembunuh 3. Sel T supresos.
Pertahanan tubuh buatan
Vaksinasi adalah
pemberian vaksin yang merupakan antigen dan menyebabkan kekebalan produksi
antibodi dan memproduksi sel-sel memori yang mengingat antigen yang masuk
kedalam tubuh.
Antibiotik,
bertujuan untuk memperlambat prosel metabolisme sel dan memperlemah pantogen
tetapi terkadang antibiotik justru menyebabkan kerusakan yang kecil pada
jaringan tubuh, dan juga ada beberapa bakteri menjadi kebal karena mutasi
secara acak.
0 komentar:
Posting Komentar