Sistem saraf dan juga sistem hormone
berfungsi untuk memelihara fungsi tubuh. Sistem saraf berfungsi untuk mengatur,
misalnya kotraksi oto, kecepatan sekresi beberapa kelenjar endokrin dan
lainnya.
Sistem saraf manusia memilkiki sifat
mengatur yang sangat kompleks. Sistem saraf menerima berjuta – juta rangsangan
yang berasal dari berbagai organ. Semua rangsangan tersebut digunakan untuk
menektukan respon apa yang akan diberikan oleh tubuh.
Ada 2 macam rangsangan yang berasal dari tubuh (internal) dan yang berasal dari luar tubuh (eksternal).
Contoh – contoh rangsangan adalah cahaya (eksternal), suara (eksternal),
gravitasi (eksternal), rasa lapar (internal), rasa haus (internal) dan lainnya.
Untuk dapat bereaksi dengan berbagai rangsangan tersebut tubuh kita memerlukan reseptor, sistem saraf, dan efektor.
Reseptor
disebut juga sebagai penerima rangsangan adalah sel yang memberikan respon
terhadap rangsangan. Rangsangan yang diterima akan diubah menjadi impuls yang
kemudian akan diteruskan oleh neuron
hingga sampai kepada otak atau sumsum tulang belakang.
Sistem
saraf berperan untuk menerima, mengolah, dan meneruskan hasil rangsangan ke
efektor. Sistem saraf tersebar keseluruh tubuh manusia. Secara fungsinya sistem
saraf di bagi menjadi dua bagian. Somatik
dan otonom. Bagian somatic berperan
mengatur stuktur otot, tulang, dan kulit. Sistem saraf otonom berperan mengatur
otot polos, jantung, dan kelenjar – kelenjar tubuh.
Sistem
saraf dibagi tiga dari stuktur dan fungsinya. Neuron, sel Schwann,dan sel penyokong (neuroglia). Neuron bertugas untuk menghantarkan
impuls. Sel Schwann adalah
pembungkus sebagian besar akson pada
sister saraf tepi. Akson adalah
neuron yang berfungsi menghatarkan rangsangan dari badan neuron. Sel penyokong (neuroglia) adalah sel
yang ada diantara neuron dan sistem saraf pusat.
Efektor
adalah sel atau organ yang digunakan untuk bereaksi terhadap rangsangan, baik
dari dalam maupun dari luar tubuh. Pada tubuh kita yang berperan sebagai
efektor utama adalah otot dan kelenjar.
Neuron
Struktur
Neuron
Neuron terdiri dari tiga bagian,
yaitu bada sel (soma/perikarion), dendrit (uluran pendek), dan akson (uluran
panjang).
Badan sel
Badan
sel mengandung nukleus dan nukleolus
yang dikelilingi oleh sitoplasma granuler. Sitoplasma badan sel juga mengandung
badan Nissl dan nurofibril. Jika dilihat menggunakan mikroskop elektron, badan
nissl terligan seperti retikulum endoplasma granuler yang tersusun sejajar satu
dengan yang lain. Badan Nissl
memiliki protein yang digunakan untuk menggantikan protein yang dipakai selama
metabolisme. Protein ini juga digunakan untuk pertumbuhan neuron dan perbaikan
saraf dari sistem perifer. Neurofibril
adalah fibril yang berbentuk ramping dan panjang. Terdiri dari mikrotubulus
umumnya. Neurofibril memiliki perna dalam pengangkutan nutrient dan penyokong
sel.
Letak badan sel di sistem saraf
pusat, walaupun ada beberapa yang terletak di sistem saraf perifer. Di sistem
saraf pusat, badan sel neuron berkelompok menjadi nukleus. Nukleus ini tidak ada hubungannya dengan nuklues sel
(hanya istilah). Badan saraf yang mengelompok bukan di saraf pusat umumnya
disebut ganglion (jamak: ganglia).
Dendrit
Dendrit
merupakan uluran pendek yang bercabang – cabang dan yang keluar dari badan sel.
Umumnya neuron terdiri dari beberapa dendrit. Dendrit tidak mengandung selubung
mielin dan juga neurolema dan fungsi dendrit adalah menghantarkan impul ke arah
badan sel.
Akson
Akson yang berfungsi untuk
menghantarkan impuls menjauhi badan sel merupakan uluran panjang dari badan
sel. Ciri – ciri akson adalah tipis, panjang dan mengandung neurofibril.
Sebagian besar akson diselubungi
dengan selubung mielin, akson ini disebut juga dengan akson bermielin. Akson
yang tidak dibungkus disebut dengan akson telanjang. Disebagian tempat akson
telanjang juga disebut dengan nodus Rnavier. Selubung mielin berfungsi sebagai
isolato yang melindungi akson terhadap tekanan dan luka, memberi nutrisi dan mempercepat
jalannya impuls.
Selubung mielin pada sistem saraf
perifer dibentuk oleh sel Schwann. Mula – mula sel Schwann membungkus akson
berkali – kali. Proses ini disebut dengan mielinasi. Lilitian ini yang dikenal
sebagai selubung mielin.
Macam
– Macam Neuron
Berdasarkan Jumlah Uluran
Berdasarkan jumlah uluran neuron
dibagi menjadi tiga, yaitu neuron unipolar, bipolar, dan multipolar.
·
Neruon
unipolar
Neuron uni polar hanya memiliki satu
uluran yang timbul dari badan sel. Misalnya neuron sensorik pada hewan tingkat
rendah.
·
Neuron
bipolar
Neuron bipolar memiliki dua uluran, yaitu akson dan
dendrit. Badan selnya berbentuk lonjong dan ulurannya timbul dari dua ujung
badan sel. Neuron ini terdapat pada retina, koklea, dan lainnya.
·
Neuron
multipolar
Neuron multipolar memiliki satu
akson dan beberapa dendrit. Neuron multipolar ini yang paling banyak terdapt di
dalam tubuh disbanding dengan neuron lainnya. Contohnya adalah neuron motoric
yang keluar dari sumsum tulang belakang.
Berdasarkan Fugsi
·
Neuron
Sensorik
Neuron sensorik adalah neuron yang
langsung berhubungan dengan indera untuk menerima rangsangan
·
Neuron
Motorik
Neuron motorik adalah meuron yang
membawa impuls dari otak atau sumsum tulang belakang menuju otot atau kelenjar
tubuh.
·
Neuron Konektor
atau Interneuron
Neuron konektor adalah neuron yang
berfungsi meneruskan rangsangan dari neuron sensorik ke neuron motorik.
Sinaps
Sinaps adalah sambungan antara
neuron satu dengan neuron yang lain.
Berdasarkan
tenpat sinaps berada, dibedakan menjadi tiga, yaitu:
·
Aksosomatik
dimana terminal akson menempel pada neuron lain
·
Aksodenditrik
dimana terminal akson menempel pada dendrit neuron lain
·
Aksoaksonik
dimana terminal akson menempel pada terminal akson neuron lain
Impuls
Saraf
Salah satu sifat neuron adalah
bagian luarnya bermuatan positif dan bagian dalamnya bermuatan negative. Saat
terjadi aliran impuls, muatan itu akan bertukar tempat. Fenomena ini dinamakan
peristiwa depolarisasi.Sebaliknya, saat impuls sudah selesai diteruskan, muatan
itu akan kembali menetralkan diri dan kembali pada muatan awalnya. Peritiwa ini
disebut polarisasi.
Teori membran yang mejelaskan cara
penghantara impuls adalah seperti ini. Pertama dalam keadaan istirahat, saraf
dalam keadaan polarisasi. Kedua temapat terjadi depolarisasi pada saraf yang
dirangsang. Ketiga antara daerah yang mengalami depolarisasi dengan yang
mengalami polarisasi timbul arus listrik. Adanya arus listrik ini akan membuat
daerah sebelah mengalami depolarisasi. Keempat depolarisasi akan terus merambat
seperti itu. Kelima setelah mengalami depolarisasi tempat tersebut akan
mengalami polarisasi.
Terjadinya Gerak
·
Gerak
Sadar
Gerak sadar terjadi karena impuls
yang dating ke reseptor di alurkan ke neuron sensorik kemudian di bawa ke otak
, lalu dibawa ke neuron motorik dan dibawa ke efektor. Itu cara terjadinya
gerak sadar.
·
Gerak Refleks
Gerak Refleks
Gerak refleks itu berawal dari impuls yang diterima
reseptor yang kemudian dibawa ke saraf sensorik, kemuadia dihantarkan ke saraf
motorik tanpa diolah oleh saraf pusat kemudian menuju efektor.
Sistem
Saraf Manusia
Sistem Saraf Pusat
Sistem saraf pusat terdiri dari otak
dan sumsum tulang belakang. Otak dan sumsum tulang belakang memiliki selapit
uang terdiri dari jaringan pengikat disebut meninges. Maninges terdiri dari :
·
Piameter,
banyak terdapat pembulu darah.
·
Arachnoid,
diantara arachnoid dan piameter terdapat rongga arachnoid yang berisi cairan.
·
Durameter,
membran tebal fibrosa yang melapisi tengkorak.
Otak
Otak manusia itu terbagi atas dua
belahan., yaitu belaha kiri dan kanan. Kedua belahan ini dihubungkan oleh balok
otak yang berongga berisi cairan getah bening.
Otak dibagi menjadi tiga daerah,
yaitu otak depan, otak tengah, dan otak belakang.
Otak besar adalah bagia terluas dari
otak. Otak besar mengisi penuh bagian deoan atas rongga tengkorak, dan terdiri
dari dua belahan yang bekerja secara berlawanan. Otak besar terbagi menjadi
empat bagian yaitu dai, bagian ubun – ubun, bagian pelipis, dan bagian belakang
kepala. Secara fungsinya otak depang ini dibagi empat yaitu,
·
Dahi, berfungsi untuk berpikir dan memori
jangka-pendek.
·
Ubun-ubun, berfungsi untuk berbicra, merasakan
suhu dan sakit sertamemori jangka-pendek.
·
Pelipis, berfungsi untuk pendengaran /
pengenalan bahasa danmemori jangak-panjang.
·
Belakang, berfungsi untuk penglihatan dan memori
jangka-pendek.
Sistem Saraf Tepi
Sistem saraf tepi adalah lanjutan
dari neuron yang bertugas membawa impuls saraf menuju ked an dari sistem saraf
pusat. Dapat dibedakan menjadi dua menurut arah impuls yang dibawanya, yaitu
sistem saraf aferen, yang membawa impuls saraf dari reseptor ke sistem saraf
pusat , dan sistem saraf eferen, yang membawa impul saraf dari sistem saraf
pusat ke efektor.
Berdasarkan karakteristik sifatnya,
saraf kranial dikelompokkan menjadi tiga.
·
Saraf krania yang sifatnya sensorik, yaitu saraf
nomor I, II, dan VIII.
·
Saraf kranial yang sifatnya motorik, yaitu saraf
nomor III, IV, VI, XI, dan XII.
·
Saraf kranial yang sifatnya gabungan sensorik
dan motorik, yaitu V, VII, IX, dan X.
Saraf Simpatik
Saraf simpatik memiliki ganglion
yang terletak di sepanjang tulang punggung dan menempel pada sumsum tulang
belakang. Saraf simpatik memiliki serabut praganglion yang pendek, sedangkan
serabut pascaganglion panjang.
Saraf Parasimpatetik
Saraf parasimpatetik memiliki
serabut praganglion panjang dan serabut pascaganglion pendeng. Fungsi sistem
saraf parasimpatetik merupakan kebalikan dari fungsi sistem saraf simpatik.
Pengaruh
Obat – obatan
Alkohol
Alkohol adalah sebagai desinfektan
dimana jika dikonsumsi secara terus – menerus adiksi fisiologis, dimana akan
menimbulkan ketergantungan. Saat mengkonsumsi alcohol secara berlebihan manusia
akan mabuk, hilangnya kendali pada otot gerak, dan otot mulut, serta denyut
jantung dan frekuensi pernapasan menjadi lambat.
Obat – obat terlarang
·
Gologan
sedatif, adalah golongan zat kimia yang berefek sebagai obat penenang
karena dapat menurunkan aktivitas otak.
·
Golongan
stimulan, adalah zat kimia yang memiliki efek meningkatkan otak, sehingga
dapat menimbulkan perasaan tidak ngantuk dan tubuh dalam kondisi prima.
·
Golongan
halusinogen, adalah zat kimia yang dapat menimbulkan daya khayal.
·
Golongan
penahan rasa sakit, adalah zan kimia yang menekan otak bagian yang mengatur
pusat rasa sakit.
Gangguan
pada Sistem Saraf Manusia
·
Epilepsi,
adalah kelainan pada neuron di otak. Penderita tidak dapat merespon berbagai
rangsangan, bahkan terkadang otot – otot rangka berkontraksi secara tidak
terkontrol.
·
Neuritis, adalah
iritasi pada neuron yang disebabkan infeksi, kekurangan vitamin, keracunan,
maupun karena obat.
·
Alzheimer,
penderita Alzheimer kehilangan kemampuan dalam melakukan aktivitas sehari –
hari.
Sistem
Indera Manusia
Inderan Pembau
Indera pembau manusia adalah hidung.
Struktur indera pembau terdiri dari selpenyokong yang berupa sel epitel dan sel
pembau yang berupa neuron sebagai reseptor. Sel pembau memiliki tonjolan ujung
dendrit berupa rambut yang terletak pada selaput lender hidung. Ujung lainnya
berupa tonjolan akson.
Zat yang memiliki sifat bau berupa
uap atau gas mencapai reseptor bau melalui udara inspirasi. Zat ini dapat larut
dalam lender pada selaput lendir hidung.
Salah satu kelainan pada indera
pembau adalah anosmia. Anosmiadisebabkan oleh penyumbatan rongga hidung akibat
pilek, sel rambut rusak akibat infeksi kronis, dan gangguan pada saral
olfaktori, bulbus olfaktorius, dan traktus olfaktorius.
Indera Pengecap
Indera pengecap pada manusia adalah
lidah. Tonjolan kasar yang ada dipermukaan lidah disebut papila. Menurut
bentuknya papila tebagi menjadi tiga jenis, yaitu
·
Papila
filifromis, berbentuk seperti benang halus.
·
Papila
fungiformis, berbentuk tonjolan seperti kepala jamur.
·
Papila
sirkumvalata, berbentuk bulat.
Secara umum setiap tunas pengecap akan merespon secara
maksimal terhadap salah satu rasa, yaitu manis, asin, asam , atau pahit. Rasa
pahit teletak di pangkal lida, rasa manis dan asin teletak pada ujung lidah,
dan rasa asam terletak pada sisi lidah.
Indera Pengelihatan
Indera pengelihatan manusia adalah
mata. Mata tersusun atas alat tambahan mata, otot bola mata, bola mata, dan
saraf otak II.
Alat
tambahan mata
Alat tambahan mata terdiri dari alis
mata, kelopak mata, bulu mata, dan aparatus lakrimalis.
·
Alis mata, berfungsi dalam kecantikan dan
melindungi mata dari keringat yang mengalir di dahi.
·
Kelopak mata, terdiri dari dua bagia, yaitu
kelopak mata atas dan bawah. Dari dalam ke luar, kelopak mata terdiri dari
lapisan – lapisan berikut
i) Konjugativa,
selaput lendir yang melapisi bagia dalam kelopak mata dan juga bola mata.
ii) Kelenjar
meibomian, menghasilkan lemak untuk mencegah pelekatan kedua kelopak mata.
iii) Lapisan
tarsal, lapisan jaringan ikat yang kuat untuk menunjang kelopak mata.
iv) Otot
orbicularis, berfungsi menutup bolah mata.
v) Jaringan
ikat.
vi) Kulit
luar.
·
Bulu mata, barisan rambut pada ujung kelopak
mata. Terdapat kelenjar minyak yang disebut kelenjar zeis yang terletak pada
akar bulu mata.
·
Aparatus lakrimalis, terdiri dari kelenjar
lakrimalis, duktus, dan duktus nasolakrimalis. Kelenjar lakrimalis berfungsi
untuk menghasilkan air mata.
Otot
bola mata
Setiap mata memiliki enam otot lurik
yang menghubungkan bola mata dengan tulang disekitarnya. Otot ini berfungsi
menggerakkan bola mata.
Bola
mata
Bola mata terdiri dari tiga lapisan,
yaitu:
·
Tunika
fibrosa, terdiri dari sclera yang berwarna putih dan tidak tembus cahaya,
serta kornea yang tembus cahaya. Kornea berfungsi membantu memfokuskan bayangan
benda pada retina. Pada batas kornea dan sclera terdapat kanalis schlemm yang
berfungsi untuk menyerap kembali cairan aqueous
humor bola mata.
·
Tunika
vaskulosa, adalah lapisan tengah bola mata yang terdiri dari koroid dan
iris. Koroid berupa lapisan jaringan yang tipis dan mengan dung banyak pembuluh
darah, dan berwarna cokelat karena mengandung pigmen. Koroid berfungsi memberi
zant makanan pada retina. Iris adalah selaput yang terletak menggantung di
antara lensa dan kornea. Lubang bulat di tengah iris disebut pupil.
·
Tunika
nervosa, merupakan lapisan terdalam dari bola mata. Retina terdiri atas
tiga lapi neuron. Lapisan sel batang dan lapisan sel kerucut adalah lapisan
yang berbatasan dengan koroid, Sel batang maupun kerucut merupakan reseptor dan
mengandung pigmen yang sensitif terhadap cahaya. Sel batang diperlukan untuk
penglihatan pada cahaya remang. Sel kerucut diperlukan untuk melihat pada waktu
terang.
Kelainan pada mata
·
Mata
miopi, mata dengan lensa terlalu cembung atau bola mata terlalu panjang.
Degang begitu objek jauh terlihat kabur.
·
Mata
Hipermetropi, mata denga lensa yang terlalu pipih atau bola mata terlalu pendek.
Objek dekat terlihat kabur.
·
Mata
astigmatis, mata dengan lengkungan permukaan kornea atau lensa yang tidak
rata. Contohnya lengkung kornea yang vertikal kurang melengkung dibangding yang
horizontal. Bila seseorang melihat suatu garis vertikal terlihat kabur
sedangkan yang horizontal terlihat jelas.
·
Mata
presbiopi, lensa kehilangan
elastisitasnua karena bertambahnya usia. Mata tidak dapat berakomodasi lagi
dengan baik. Umumnya penderita akan melihat jelas bila objeknya jauh, tapi
perlu kacamata cembung untuk melihat objek dekat.
Indera Pendengaran dan Keseimbangan
Indera pendengan dan keseimbangan
manusia adalah telinga.
Struktur telinga
Telinga dibagi tiga bagian, yaitu
telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam.
·
Telinga
luar, terdiri dari daun telinga, saluran telinga luar, dan bagian yang berbatasan dengan telinga
tengah atau disebut juga membran timpani.
·
Telinga
tengah, berupa rongga kecil berisi
udara, terletak di dalam tulang pelipis, dan dindingnya dilapisi sel epitel.
Dalam rongga telinga tengah terdapat tiga tulang, yaitu tulang martil, tulang
landasan, dan tulang sanggurdi. Telinga tengah dihubungkan dengan tenggorokan
oleh saluran Eustachius. Saluran ini berfungsi menyeimbangkan tekanan udara
pada telinga luar dan telinga tengah.
·
Telinga
dalam, terdiri dari labiri osea dan labirin membranasea. Labirin osea
adalah serangkaian rongga pada tulang pelipis yang dilapisi periosteum berisi
cairan perilimfe. Sedangkan labirin membranasea terletak di bagian yang lebih
dalam dan dilapisi sel epitel serta berisi cairan endolimfe.
Telinga sebagai indera keseimbangan
Indera keseimbangan merupakan indera
khusus yang terletak di dalam telinga. Terletak dibelakang telinga dalam yang
membentuk struktur utrikulus, sakulus, dan kanalis semi-sirkularis.
Telinga sebagai indera pendengar
Telinga dapat mendengar jika ada gelombang suara. Daun
telinga berfungsi seperti corong yang mengumpulkan gelombang suara. Getaran
perilimfe pada skala vestibule akan melintas membran vestibularis sehingga menggetarkan
membran basilaris. Akibatnya, rambut pada sel sel rambut bergetar dan
menimbulkan impuls yang akan dijalarkan ke saraf otak dan diinterpretasikan.
Ganguan pada indera pendengaran
Indera pendengaran dapat mengalami
gangguan fungsi disebut tuli. Tuli dibedakan menjadi dua yaitu tuli konduktif
dan tuli saraf. Tuli konduktif karena gangguan transmisi suara ke dalam koklea.
Tuli saraf terjadi karena ada kerusakan orgnaon korti, saraf VIII, ataupun
korteks orak daerah pendengaran.
Indera Peraba
Indera
peraba manusia adalah kulit. Kulit terdiri dari epidermis dan dermis. Epidermis
adalah lapisan sel yang sangat rapat. Sedangkan dermis adalah lapisan dibawah
epidermis yang letak selnya aga berjauhan. Pada kulit terdapat reseptor yang
sensitif terhadap sentuhan, tekanan, panas, dingin, dan nyeri. Umumnya setiap
jenis reseptor hanya memiliki fungsi khusus yaitu menerima satu jenis
rangsangan saja. Tipe – tipe reseptor antara lain
·
Nyeri
·
Panas dan dingin
·
Sentuhan
·
Tekanan
Sistem
Hormon
Hubungan saraf dan hormon
Hormon berfungsi mengatur
homeostasis, metabolisme, reproduksi, dan tingkah laku. Homeostasis adalah
pengaturan secara otomatis dalam tubuh agar kelangsungan hidup dapat
dipertahankan.
Hormon bekerja atas perintah sistem
saraf. Sistem yang mengatur kerjasama antara saraf dan hormon terdapat pada
daerah hipotalamus.
Kelenjar endokrin
Kelenjar endokrin meliputi kelenjar
hipodisis, tiroid, paratiroid, adrenal, ovarium, testis, pancreas, dan
plasenta.
·
Kelenjar
hipofisis, kelenjar ini dapat mesekresikan bermacam – macam hormon yang
mengatur bermacam – macam kegiatan dalam tubuh. Berdasarkan struktur dan
fungsinya kelenjar hipofisis dibagi menjadi hipofisis lobus anterior dan
hipofisis lobus posterior.
i) Hipofisis lobus anterior, menghasilkan
hormon somtotropin, hormon pertubuhan dan lainnya.
ii) Hipofisis lobus posterior, menghasilkan
oksitosin dan vasopresin.
·
Kelenjar
tiroid, Kelenjar ini menghasilkan
dua hormon yaitu tiroksin dan triyodotironin. Hormon ini dibuat di folikel
jaringan tiroid dari asam amino yang mengandung yodium. Yodium secara aktid
diakumulasi oleh kelenjar tiroid dari darah. Oleh sebab itu, jika kurang zat yodium
dalam jangka waktu yang lama mengakibatkan perbesaran kelenjar gondok hingga 15
kali.
·
Kelenjar
paratiroid, Kelenjar ini menghasilkan parathormon yang berfungsi untuk
mengatur konsentrasi ion kalsium ydan fosfor dalam cairan ekstraseluler dengan
cara.
1.
Absorpsi kalsium dari usus.
2.
Ekskresi kalsium oleh ginjal.
3.
Pelepasan kalsium dari tulang
Kekurangan hormon ini mengakibatkan tetani, dengan gejala
kadar kapur dalam darah berkurang, kejang pada otot pada tangan dan kaki, jari
– jari tangan membengkok kearah pangkal, gelisah, kesemutan, dan gangguan
saraf, hingga sulit tidur.
·
Kelenjar
adrenal, kelenjar bagian korteks menghasilkan hormon kortison yang terdiri
dari mineralokortikoid dan glukortikoid. Mineralokortikoid berfungsi membantu
metabolisme karbohidrat. Bagian medulla menghasilkan hormon adrenalin dan
hormon noradrenalin. Hormon adrenalin berpengaruh sangat cepat. Hormon ini
membuat denyut jantung makin cepan , kecepata pernapasa, dan meningkatnya
tekanan darah. Noradrenalin melakukan kebalikannya dari adrenalin.
·
Kelenjar
pancreas, berfungsi sebagai kelenjar endokrin menghasilkan hormon insulin
dan glucagon. Hormon insulin dan glucagon bekerja berlawanan untuk mengatur
kadar glukosa.
·
Ovarium, Befungsi
menghasilkan ovum, hormon esterogen, dan hormon progesteron.
·
Testis, sebagai
kelenjar kelamin pria akan menghasilkan hormon testosteron yang berfungsi
merangsang oematangan sperma dan pembentukan tanda – tanda kelamin sekunder
pria.
·
Plasenta, Plasenta
menghasilkan beberapa hormon yaitu:
1. Gonadotropin koroin, berfungsi
meningkatkan pertumbuhan korpus leteum serta sekresi estrogen dan progesteron
oleh korpus luteum.
2. Estrogen, berfungsi mengingkatkan
perumbuhan oragan kelamin ibu dan jaringan janin.
3. Progesteron, befungsi meningkatkan perkembangan
jaringan dan organ janin.
4. Somatotropin, berfungsi meningkatkan
pertumbuhan jaringan janin serta membantu perkembangan payudara ibu.
UJI PEMAHAMAN
. Sistem saraf manusia tersusun dari sel-sel yang disebut..
. neuron terdiri dari tiga bagian yaitu..
. berdasarkan fungsinya neuron dikelompokan mejadi 3, yaitu..
. sistem saraf manusia terdiri dari sistem..
. indra adalah..
. sistem saraf pusat terdiri dari
. hormon adalah
. hormon berfungsi dalam hal yang berhubungan dengan...
kunci Jawaban ada di navigator
1 komentar:
ijin copas gan buat tugas ya
Posting Komentar